Jumat, 24 September 2021

Wanita Berprofesi Sebagai Psikolog dan Trainer Sex Dibunuh Suami Sendiri

MOSKOW - Seorang wanita yang berprofesi sebagai psikolog dan pelatih seks di Rusia dibunuh oleh suaminya secara brutal karena cemburu. Korban ditusuk berulang kali di kepala dan leher sebelum akhirnya dilemparkan dari gedung setinggi 40 meter.

Rustam Mursalov, 24, mengaku membunuh istrinya, Alexandra Mursalova, 25, karena cemburu.
Namun, di media sosial, korban yang
merupakan ibu dua anak itu telah mendokumentasikan kepada ribuan
pengikutnya tentang masalah spiral dalam
hubungannya sendiri, berbagi rincian
menakutkan dari dugaan ancaman yang dibuat oleh suaminya.
Hanya satu minggu yang lalu, dia mem-posting bahwa suaminya telah mengancam akan menikam dia dan anak-anak mereka, yang berusia tujuh dan dua tahun.

"Dia mengetuk pintu, mengatakan dia akan
membunuh saya dan anak-anak dan kemudian
melompat turn," tulis Alexandra.
"Saya mengumpulkan anak-anak dan ganti flat,
tetapi sejak itu dia datang setiap malam,
mengetuk pintu, mengontak interkom,
membangunkan kami dan menakuti anal
anak."
Tidak segera jelas apakah dia telah mencari
perlindungan polisi atau tidak setelah
mendapat ancaman pembunuhan.
Dalam posting-an tersebut, dia meyakinkan
pengikutnya bahwa dia tahu bagaimana
mengatasi situasi tersebut.
"'Ingat, saya sudah memberi tahu Anda aturan tentang apa yang harus dilakukan dengan manipulator pelaku kekerasan," kata Alexandra.
'"1. Buat batasan yang jelas, bagaimana dia bisa dan bagaimana dia tidak bisa
memperlakukan Anda," ujarnya.
"2. Ketika dia tidak memenuhi persyaratan,
Anda pergi dan mengabaikannya,'" sambung dia.
"Jangan berkomunikasi dengan pelaku, dia
suka ini. In adalah tujuan dari penampilannya."
Setelah membunuh istrinya, Mursalov
melarikan diri sebelum akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
Di bawah interogasi oleh polisi, dia mengaku bahwa dia telah merencanakan pembunuhan istrinya.
"Dia menyiapkan pisau dan membawa anak- anak itu ke kerabat mereka agar mereka tidak melihat kengerian ini," kata sumber polisi seperti dikutip media lokal, Mash.
"Pada malam 21 September, dia sedang
menunggu istrinya, dan dia [korban] datang dengan pria lain," lanjut sumber tersebut.
Diduga ada perkelahian di tanga dan pria yang datang bersama korban lari.
"Dia tinggal sendirian dengan istrinya dan
menikamnya 10 kali," kata sumber polisi.
Tubuh Alexandra kemudian dilaporkan
terlempar dari balkon lantai 13, diikuti oleh
jaketnya yang berlumuran darah.
Dalam posting-nya sebelum dibunuh, korban menulis bahwa suaminya iri dengan penghasilannya.
"Suami saya mencoba mengambil ponsel saya sehingga saya tidak akan mendapat
penghasilan lagi," tulisnya.
"Kemudian kami pergi ke terapi keluarga,
imbuh dia.
'"'Ini membuat segalanya lebih mudah,
hubungan menjadi datar, dan dia mengakui bahwa dia salah."
'"Sepanjang musim panas, hubungan itu
biasa. Periode terbaik kami," sambung dia.
Tetapi pada bulan Agustus lalu korban
mengatakan keadaan menjadi buruk lagi.
"Uang adalah rem konstan dalam hubungan kami," tulis dia. "Hari ini suami saya
mengatakan bahwa uang merusak segalanya dan suatu hari saya harus memilih, dia atau uang.
Korban menulis:
"Saya mencintai suami saya, tetapi saya belum siap untuk melepaskan
keinginan dan impian saya."
Di posting-an lain dia menulis: "Apakah ada jalan keluar? Sekarang saya yakin saya harus pindah ke Eropa."
'"Persetan dengan standar Rusia di mana
seorang wanita selalu 'harus' (berperilaku
dengan cara tertentu)," tulis dia, seperti dikutip news.com.au, Kamis (23/9/2021).
Mursalov telah ditahan oleh polisi saat Komite Investigasi Rusia melanjutkan penyelidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar