MEMILIKI anak yang cerdas dan kreatif memanglah dambaan setiap orang tua, baik cerdas dalam kegiatan akademik sampai kegiatan non-akademik. Pada dasarnya kecerdasan anak dipengaruhi oleh dua faktor; faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik merupakan bakat dan kemampuan yang diturunkan dari orang tua, sementara faktor lingkungan biasanya berasal dari asupan nutrisi sehari-hari, pola asuh, dan pendidikan yang diperoleh.
Beberapa orang tua berpendapat bahwa mengasah kecerdasan anak sedari kecil sudah harus dilakukan demi menunjang masa depannya nanti, pendapat ini tidak salah. Ada baiknya pemberian stimulasi sudah harus dilakukan sejak anak memasuki golden age atau periode emas, yakni rentang usia 0 sampai 6 tahun. Hal ini dikarenakan, otak anak sedang mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Kemampuan daya ingat dan serap terhadap hal-hal baru di lingkungannya juga masih sangat kuat. Maka dari itu, diperlukannya peran orang tua dalam mengajak anak untuk melakukan aktivitas seperti bermain dan bereksplorasi demi meningkatnya kecerdasan si anak.
Dalam memilih permainan, pilihlah mainan anak yang tepat agar stimulasi otak si anak semakin terdukung, Anda bisa mengecek mainan-mainan tersebut di aplikasi Blibli, tak perlu keluar rumah, Anda tinggal duduk manis saja lalu paket akan tiba di depan rumah Anda. Selain memilih mainan yang tepat, ada beberapa hal lainnya yang dapat menunjang kecerdasan si anak, simak di bawah ini!
1. Lengkapi Nutrisi
Salah satu cara meningkatan kecerdasan anak adalah memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh mereka. Usia anak adalah usia yang krusial untuk mengonsumsi berbagai asupan dengan nutrisi dan gizi yang seimbang. Maka dari itu, faktor makanan sangat penting berperan dalam pembentukan kecerdasan anak. Anda dapat memberikan makanan dengan kandungan protein yang tinggi sebab protein berfungsi dalam memproduksi neurotransmitter otak yang dapat meningkatkan dopamin dan level norepinefrin. Selain itu, ada ikan, daging, susu, sayuran, dan buah-buahan yang perlu dikonsumsi juga oleh si buah hati.
2. Bangun Interaksi Antar Sesama
Tidak afdol rasanya melupakan cara yang satu ini, sebab di sinilah kunci kecerdasan anak yang sebenarnya. Membangun ikatan antara orang tua dan anak dapat membuat si anak menjadi sosok yang menyayangi orang tuanya. Anda bisa melakukannya dengan cara mengajak si anak berbicara, mendengarkan mereka, memeluk dengan penuh kasih sayang. Selain itu, dalam kegiatan sehari-harinya seperti belajar, berenang atau bermain bola, Anda bisa menyempatkan untuk melakukannya bersama si anak.
3. Mengenali Gaya Belajar Anak
Penting bagi para orang tua untuk mengenali gaya belajar anaknya, sebab jika Anda memaksa si anak untuk belajar namun tidak cocok dengan gaya belajarnya bisa-bisa si anak merasa kecapean dan burn out atau paling buruknya ia malah tidak mau melakukan kegiatan itu lagi. Secara umum, terdapat tiga gaya belajar; visual, auditori, dan kinestetik.
Anak yang memiliki tipe gaya belajar visual mengandalkan penglihatan mereka dalam menyerap informasi baru, sementara anak dengan tipe auditori lebih cepat memahami informasi baru melalui indra pendengaran, dan terdapat pula anak dengan tipe belajar kinestetik yang setiap belajar, si anak melakukan banyak gerakan seperti menggerakan tangan, kaki, atau anggota tubuh lainnya. Tujuannya adalahnya agar ia dapat lebih mudah berkonsentrasi. Pahamilah gaya belajar si anak agar Anda dapat membantu mereka belajar dengan lebih nyaman, sehingga ia pun dapat memahami pembelajaran baru dengan cepat dan baik.
4. Mengajak Anak Gemar Membaca Sejak Dini
Jika si anak sudah bisa mengenal huruf dengan baik, Anda bisa mengarahkan mereka untuk menumbuhkan perilaku gemar membaca sedari dini. Anda bisa memulainya terlebih dahulu dari Anda yang membacakan buku cerita kepada si anak, lalu beberapa kemudian mintalah si kecil yang membacakan buku cerita kepada Anda. Kegiatan ini tidak hanya dapat merekatkan hubungan Anda dengan si anak, namun dapat juga meningkatkan kecerdasan anak, melatih imajinasi, menambah kosakata hingga kemampuannya dalam mendengarkan.
5. Memberi Anak Kesempatan Untuk Mengembangkan Kreativitas
Tidak semua tolak ukur kecerdasan diukur melalui bagaimana anak membaca buku atau berhitung. Bisa saja anak Anda merupakan anak yang memiliki kecerdasan dalam bidang seni atau hal lainnya. Maka, biarkanlah si anak mengembangkan kreativitasnya. Takut dinding dicoret-coret? Anda bisa memberikan wadah kepada si anak seperti buku gambar, papan tulis, kardus atau wadah lainnya. Biarkanlah anak mengeksplor apa yang ia gemari sehingga Anda pun nantinya akan tahu apa bakat terpendam dari si kecil.
6. Memberi Dukungan Emosional Kepada Anak
Tidak hanya dukungan materi, Anda perlu juga memberikan dukungan emosional kepada si anak. Ketika ia merasa lelah, biarkanlah ia beristirahat dan semangatilah si kecil. Sebab, tidak hanya kecerdasan intelektual saja yang diperlukan, namun anak juga disarankan untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan anak dalam memahami, mengendalikan, mengekspresikan, mengevaluasi emosi. Kecerdasan yang satu ini mengacu pada kemampuan anak untuk bersosialisasi, berempati, bernegosiasi dengan orang lain.
Dengan memberikan dukungan emosional seperti membiarkan anak mengutarakan apa keinginannya, memeluk anak, memotivasi anak, dapat memberikan peluang bahwa anak pun akan melakukan hal yang sama kepada orang sekitarnya. Percuma saja memiliki IQ tinggi, jika tidak didukung oleh faktor-faktor lain seperti ketekunan, kepribadian, kerja keras dan kepribadian baiknya.
7. Jam Tidur yang Teratur
Memang bermain merupakan salah satu hal yang penting dalam menunjang kembang tumbuhnya si anak, namun ada baiknya untuk membatasi waktu bermain mereka. Batasi dan atur waktu bermain dan belajar si anan. Sebab, jika mereka tidak mendapatkan waktu yang cukup maka hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja otak si anak. Jangan turuti kapan si anak mengantuk, atur waktu istirahat mereka dan biasakan pula agar mereka tidur tepat waktu dan setidaknya tidur siang selama 1 jam saja. Sesuaikan waktu tidur seiring betambahnya usia dan aktivitas sehari-hari si kecil. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar