OKEMOM – Pernah tanpa sadar membandingkan anak dengan orang lain, mom? Mulai dari pencapaian, perilaku atau sifat.
Jika iya, lebih baik hentikan sekarang mom. Mungkin niatnya untuk memotivasi atau memberi contoh agar anak bisa lebih bersemangat dan kompetitif. Akan tetapi, hal tersebut justru malah membuatnya merasa buruk.
Si kecil akan merasa bahwa Ia tidak cukup baik sampai orang tuanya terus menerus membandingkan dengan orang lain.
Pada akhirnya, proses pertumbuhan yang harusnya berjalan secara optimal pun menjadi terhambat. Berikut ini dampak negatif yang timbul akibat membandingkan anak dengan orang lain.
1. Menurunnya rasa percaya diri
Beberapa anak menjadikan orang tua sebagai contoh kehidupannya dan menganggap perkataan orang tua sebagai kebenaran mutlak.
Karena itu, ketika orang tua membandingkannya dengan berkata ‘harusnya kamu bisa lebih baik‘ akan meruntuhkan fondasi rasa percaya dirinya.
Perkataan yang terus berulang lama kelamaan juga akan membekas di benak anak, sehingga membuat anak membentuk konsep diri seperti yang orang tuanya ucapkan. Misalnya, anak memandang diri sebagai orang yang penakut atau orang yang selalu gagal.
2. Mengalami stres
Ketika seorang anak merasakan tekanan yang luar biasa dari orang terdekatnya, Ia pasti akan merasa terbebani.
Apalagi jika tekanan tersebut perihal perbandingan dengan orang lain, rasa cemas terhadap dirinya sendiri yang kian meningkat dapat menjadi penyebab awal timbul stres.
Dari stres tersebut, pikirannya akan bercabang dan berakhir membuat buah hati menjadi kesulitan untuk tidur. Jika hal itu terus berlangsung, kualitas kesehatan anak pun bisa menurun.
Oleh karena itu, cobalah untuk membantunya secara langsung tanpa harus membandingkan. Tanyakan juga bagaimana kesehariannya di sekolah agar Mom lebih tahu apa langkah selanjutnya yang tepat untuk membantu anak.
3. Kesulitan untuk bersosialisasi
Karena anak percaya bahwa Ia tidak lebih baik dari orang lain, hubungan sosialnya akan memburuk. Anak akan menjadi terlalu malu hanya sekadar bertegur sapa dengan teman-temannya.
Buruknya lagi apabila dari perilakunya tersebut, si kecil menjadi bahan bully teman sekolah maupun bermainnya di rumah. Jika ini terjadi, lebih baik minta bantuan tenaga ahli seperti konselor ataupun psikolog anak.
4. Terbatasnya bakat anak
Sering kali anak memiliki ketertarikan terhadap suatu hal, ini bisa menjadi awal bakatnya. Namun, saat orang tua mulai ikut campur dan menentukan apa yang harus si kecil lakukan dan tidak boleh, potensinya itu pun menjadi redup dan lenyap.
Anak berada di posisi serba salah, karena jika menolak orang tuanya akan membandingkan Ia dengan orang yang telah berhasil menempuh jalan tersebut.
Akhirnya, Ia hanya mengikuti semua perkataan tanpa tahu potensi apa yang telah dimilikinya.
5. Bersikap acuh tak acuh
Setelah semua usaha dan pencapaiannya orang tua abaikan, anak akan merasa bahwa semua yang telah Ia lakukan adalah sia-sia.
Karena bagaimanapun Ia berusaha, orang tuanya selalu membandingkan tanpa memberinya apresiasi.
Tak perlu heran ketika sikapnya berubah menjadi lebih cuek, malas dan bersikap seolah-olah tidak kenal. Ini merupakan ekspresinya yang ingin lebih dihargai dan disayang.
Itulah dampak negatif membandingkan anak dengan orang lain yang sebaiknya kamu jadikan pelajaran. Mulai sekarang cobalah untuk menghargai apa pun prestasi yang telah si kecil capai.
Artikel ini telah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar