JAKARTA - Pascaerupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu lalu (4/12/2021), setidaknya sudah ada 5.205 jiwa dan 2.970 unit rumah terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hal tersebut didasarkan Data Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada Senin (6/12/2021) hingga Pukul 20.15 WIB.
"Jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa serta data sementara rumah terdampak 2.970 unit," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (6/12/2021).
Ia mengungkapkan, pihaknya juga baru mendata ada sejumlah korban luka-luka, korban meninggal dunia, maupun korban yang diduga masih hilang.
"56 orang luka-luka, 22 orang meninggal dunia, 22 orang masih dinyatakan hilang. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendatan dan validasi," ungkap Abdul Muhari.
Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 8 orang di Kecamatan Candipuro.
Selain dampak korban jiwa, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di pemukiman warga, fasilitas pendidikan maupun sarana dan prasarana.
"Posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material, dengan rincian 38 fasilitas pendidikan rusak dan satu jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus," kata Abdul Muhari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar